 |
Proses Urbanisasi Saat Ini di Indonesia |
I. Pendahuluan
Pembahasan tentang Urbanisasi dan
hubungannya dengan kehidupan di perkotaan tidak akan habis-habisnya dibahas,
karena kota dan proses urbanisasi ini sendiri akan terus berlangsung, tanpa
mengenal zaman. Urbanisasi akan terus berlangsung dan terus menyebabkan
permasalahan-permasalahan di lingkungan perkotaan dan berdampak pada
perkembangan kota itu sendiri. Menurut Rustiadi dkk (2009 : 223) urbanisasi
yang memperlemah perkembangan kota dapat dilihat dari perkembangan kota-kota
besar yang mengalami “over-urbanization.”
Pada saat ini, banyak masyarakat Indonesia melakukan proses ini, dengan tujuan
awal mencari pekerjaan dan kehidupan yang layak tetapi tujuan tersebut tidak
didukung oleh kemampuan atau skill masing-masing individu. Hal ini bisa
menyebabkan terhambatnya perkembangan kota itu untuk berkembang.
Maka dari itu, kita sebagai
mahasiswa perlu peka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar, bagaimana
permasalahan urbanisasi yang terjadi setiap tahun bisa segera diselesaikan,
agar perkembangan kota tersebut bisa terus berjalan sebagaimana mestinya.
II. Pengertian
Urbanisasi, Pengertian Kota, Faktor Penyebab Terjadinya Urbanisasi, dan Dampak
yang Ditimbulkan oleh Proses Urbanisasi Terhadap Kehidupan di Lingkungan
Perkotaan.
2.1
Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi
berasal dari kata Urban yang artinya
sifat kekotaan. Arti urbanisasi sangat luas, yang paling menonjol di Indonesia
diartikan sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota. Paul Knox
mendefinisikan urbanisasi sebagai suatu proses yang dimotori oleh perubahan
ekonomi yang mendorong dan didorong oleh faktor-faktor manusia, sumber daya
alam dan teknologi (sumber daya alam buatan) dan menghasilkan keluaran keadaan
ekonomi, sosial dan fisik serta masalah-masalah yang menjadi bahan yang harus
diatasi dalam penentuan kebijakan pembangunan kota. Selanjutnya, Urbanisasi
ditinjau dari sejarahnya yang sangat tua adalah suatu proses perubahan yang diinginkan
manusia untuk mempertahankan hidupnya dan atau menuju perbaikan nasib
kehidupannya, hal tersebut telah berlangsung sejak manusia itu ada didunia
(Soetomo, 2009 : 44). Maka, dari definisi yang ada, dapat diambil kesimpulan
bahwa urbanisasi adalah suatu proses terbentuknya kehidupan perkotaan yang
berbeda dengan kehidupan pedesaan, dalam konteks ekonomi, sosial dan mentalitas
masyarakatnya.
2.2.
Pengertian Kota
Kota adalah tempat bermukimnya
manusia dengan segala kehidupannya, maka kota adalah bagian dari Human Settlement. Dikatakan oleh
Doxiadis (dalam Soetomo, 2010 : 35) bahwa : “Human settlement are, by definition, settlement inhabited by Man”.
(Ekistics, Constantinos. A.Doxiadis, 1968). Kota sebagai tempat yang dibentuk
tidak hanya oleh bangunan saja namun juga oleh manusia. Kesembilan karakter kota oleh Kostof, merupakan
pengertian yang sangat komprehensif dan menarik yang menjabarkan kedua aspek
(bangunan dan manusia). Kesembilan karakter kota tersebut adalah :
i.
Cities are places where a certain energized
crowding of people takes place ;
ii.
Cities come in cluster. A town never exists
unaccompanied by other towns ;
iii.
Cities are places that have some physical
circumscription ;
iv.
Cities are places where there is a
specialized differentiation of work ;
v.
Cities are places favored by a source of
income ;
vi.
Cities that must really on written record ;
vii.
Cities are places that are intimately engaged
with their country side ;
viii.
Cities are places distinguished by some kind
of monumental definition ; and
ix.
Finally, cities are made up of building and
people .
(Kostof, 1991 : 37-40)
Kesembilan karakter diatas
menjelaskan pemahaman kota yang dapat melingkup pada seluruh generasi kejamanan
kota-kota didunia. Pemahaman yang komprehensif dari berbagai aspek menjelaskan
pengertian peranan manusia dan karyanya dalam ruang yang disebut kota.
2.3.
Faktor Penyebab Terjadinya Urbanisasi
Pada umumnya,
masyarakat melakukan urbanisasi karena adanya pengaruh yang kuat dalam bentuk
ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan
lainsebagaimya. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa berasal dari daerah asal
(faktor pendorong) maupun daerah tujuan (faktor penarik).
i.
Faktor penarik terjadinya
urbanisasi :
§
Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah ;
§
Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap ;
§
Banyaknya lapangan pekerjaan di kota ; dan
§
Pendidikan yang jauh lebih baik dari yang ada di pedesaan.
ii.
Faktor pendorong
terjadinya urbanisasi :
§
Lahan pertanian yang semakin sempit ;
§
Merasa kurang cocok dengan budaya tempat asalnya ;
§
Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan didesa ;
§
Terbatasnya sarana dan prasarana yang ada didesa ; dan
§
Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
2.4.
Dampak yang Ditimbulkan oleh Proses Urbanisasi Terhadap
Kehidupan di Lingkungan Perkotaan
Akibat dari
meningkatnya proses urbanisasi, hal ini menimbulkan dampak-dampak terhadap
lingkungan kota, baik dari segi tata kota, masyarakat, maupun keadaan
sekitarnya. Dampak urbanisasi terhadap kehidupan di perkotaan adalah :
a. Munculnya kawasan kumuh (slum
area) yang bisa menghambat perkembangan kota dan menurunkan nilai estetika
dari kota itu sendiri ;
b.
Menaikkan tingkat polusi udara di daerah perkotaan ;
c. Tingkat kriminalitas meninggi, dan menghilangkan tingkat
kenyamanan bagi penduduk sekitar ; dan
d.
Angka penggangguran semakin tinggi.
(Rustiadi
dkk, 2009 : 223)
III.
Kesimpulan
Proses
urbanisasi yang telah menjadi sebuah proses rutin yang dilakukan tiap masyarakat
Indonesia akhir-akhir ini menimbulkan suatu permasalahan yang cukup serius.
Urbanisasi yang dilakukan tanpa perencanaan yang sempurna akan terus
menimbulkan permasalahan yang berdampak pada pembangunan dan kehidupan di kota
itu sendiri. Masalah yang timbul umumnya berasal dari tiap-tiap individu, orang
yang melakukan urbanisasi, yang memiliki tujuan awal datang kekota untuk
mencari penghidupan yang layak, tetapi karena tidak memiliki skill atau kemampuan yang cukup untuk
bersaing, maka orang itu tidak mampu bersaing, dan kemudian menjadi
penggangguran dan menimbulkan kemiskinan, dan akan menimbulkan dampak lainnya.
Maka dari
itu, proses urbanisasi akan berdampak baik apabila di lakukan dengan sebuah
perencanaan yang baik, sehingga dampak-dampak buruk yang dapat menghambat
perkembangan dan kehidupan di perkotaan dapat di minimalisir.
Daftar
Pustaka
Rustiadi,
Ernan dkk. 2009. Perencanaan dan
Pengembangan Wilayah. Jakarta :
Crestpent Press
Soetomo, Sugiono. 2009. Urbanisasi dan Morfologi. Yogyakarta :
Graha Ilmu