Selasa, 19 Juni 2012

Things That We Do On "Shoot"

Heyho, heyho 
Besok Film "Discovering Central Java" bakal di tayangin di bioskop Kampus Planologi. Hope, what we have done are worth, dan semoga kelompok 5 bisa dapatin nominasi terbaik disegala bidang. amiin. :)

Wanna know what we did when we take the scene, Check This Out.


Penggambilan Scene Mobil Rusak

Tersangka Utama, The Stranger

Hafalin Scene --"

ABOUT VISIT JATENG 2013 :: Review Tema Tugas

Visit Jateng 2013, adalah sebuah program tahun visit wisata yang bertujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata Jawa Tengah dan lebih mengenalkan destinasi-destinasi yang ada di Jawa Tengah. Program dari pemerintah ini secara tidak langsung akan meningkatkan sektor-sektor perekonomian, sosial, dan dapat mengenalkan ciri khas dari Provinsi Jawa Tengah ini sendiri, dan program ini sesuai dengan visi Jawa Tengah itu sendiri, yaitu :

"To Be The Upholder and Preserver of Javanese Culture, as well as to be one of Indonesia's Main Tourism Destination"

Oke then, sesuai tema tugas besar diatas, kami mengambil latar tempat pengambilan scene ditempat-tempat indah yang ada di Jawa Tengah, seperti Pantai di Jepara, Kuliner Khas Jawa Tengah, dan sebagainya. 

Beberapa Destinasi Wisata Jawa Tengah :




Wisata Islami
Masjid Agung Jawa Tengah

Karimun Jawa

Sunset di Pantai Bandengan
Jepara

Kritik dan Saran Untuk Mata Kuliah Teknik Komunikasi

Kesan :
Ini contoh mata kuliah yang memerlukan kreativitas mahasiswa dalam memproduksi sebuah film, and this is so much fun. :D  Walaupun mau deadline,  yang harus diselesaikan cukup banyak, but i hope it worth. :D amiin. Tekkom is Different than other. :)

Pesan :
masih penasaran dengan dosen tamu/pengajar undangan yang dikontrak kuliah katanya bakalan ada yg dari sinematografi atau sejenisnya. Semoga taun depan adik yang lain ada ya bu dosen tamunya. :)

Kelompok 5 Tekkom
Culture : Tourism : Paradise 

Senin, 11 Juni 2012

Dampak Urbanisasi Terhadap Kehidupan di Perkotaan (PPT Version)

My 5th Group :: Film Scene.

Hello mamen, gk kerasa udah bulan 6 (juni) and it means, TUBES bergentayangan dan mengancam. well, it seems a little bit lebay but anyway, film kelompok ku (kelompok 5A tekkom) selesai dalam hal pengambilan scene. Pas ngerjain ini, kita dibagi tugas a.k.a jobdesk dan gw dapatin bagian "blog" and as you know, i am not expert in this things, tapi harus diterima, amanah soalnya. hohhohohoh.
Kembali ke film!!
Film kelompok gw ini tergolong ke dalam jenis film narasi yang mengambil latar beberapa tempat di Jawa Tengah ini, sekalian untuk ajang promosi pariwisata yang ada di Jawa Tengah ini, seperti bentang alamnya yang subhanallah, etc.

So, just wait for the show, OKE!!! :D
Foto di Beberapa Scene Awal. :)

Poster Individu

Hasil Pemikiran sendiri, no plagiarism !!!!!!!
Baru nyadar klo udh ada yang sama konsepnya. :(

DAMPAK URBANISASI TERHADAP KEHIDUPAN DI PERKOTAAN



Proses Urbanisasi Saat Ini di Indonesia

I.     Pendahuluan

Pembahasan tentang Urbanisasi dan hubungannya dengan kehidupan di perkotaan tidak akan habis-habisnya dibahas, karena kota dan proses urbanisasi ini sendiri akan terus berlangsung, tanpa mengenal zaman. Urbanisasi akan terus berlangsung dan terus menyebabkan permasalahan-permasalahan di lingkungan perkotaan dan berdampak pada perkembangan kota itu sendiri. Menurut Rustiadi dkk (2009 : 223) urbanisasi yang memperlemah perkembangan kota dapat dilihat dari perkembangan kota-kota besar yang mengalami “over-urbanization.” Pada saat ini, banyak masyarakat Indonesia melakukan proses ini, dengan tujuan awal mencari pekerjaan dan kehidupan yang layak tetapi tujuan tersebut tidak didukung oleh kemampuan atau skill masing-masing individu. Hal ini bisa menyebabkan terhambatnya perkembangan kota itu untuk berkembang.
Maka dari itu, kita sebagai mahasiswa perlu peka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar, bagaimana permasalahan urbanisasi yang terjadi setiap tahun bisa segera diselesaikan, agar perkembangan kota tersebut bisa terus berjalan sebagaimana mestinya.

II.    Pengertian Urbanisasi, Pengertian Kota, Faktor Penyebab Terjadinya Urbanisasi, dan Dampak yang Ditimbulkan oleh Proses Urbanisasi Terhadap Kehidupan di Lingkungan Perkotaan.

2.1            Pengertian Urbanisasi

Urbanisasi berasal dari kata Urban yang artinya sifat kekotaan. Arti urbanisasi sangat luas, yang paling menonjol di Indonesia diartikan sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota. Paul Knox mendefinisikan urbanisasi sebagai suatu proses yang dimotori oleh perubahan ekonomi yang mendorong dan didorong oleh faktor-faktor manusia, sumber daya alam dan teknologi (sumber daya alam buatan) dan menghasilkan keluaran keadaan ekonomi, sosial dan fisik serta masalah-masalah yang menjadi bahan yang harus diatasi dalam penentuan kebijakan pembangunan kota. Selanjutnya, Urbanisasi ditinjau dari sejarahnya yang sangat tua adalah suatu proses perubahan yang diinginkan manusia untuk mempertahankan hidupnya dan atau menuju perbaikan nasib kehidupannya, hal tersebut telah berlangsung sejak manusia itu ada didunia (Soetomo, 2009 : 44). Maka, dari definisi yang ada, dapat diambil kesimpulan bahwa urbanisasi adalah suatu proses terbentuknya kehidupan perkotaan yang berbeda dengan kehidupan pedesaan, dalam konteks ekonomi, sosial dan mentalitas masyarakatnya.

2.2.          Pengertian Kota

Kota adalah tempat bermukimnya manusia dengan segala kehidupannya, maka kota adalah bagian dari Human Settlement. Dikatakan oleh Doxiadis (dalam Soetomo, 2010 : 35) bahwa : “Human settlement are, by definition, settlement inhabited by Man”. (Ekistics, Constantinos. A.Doxiadis, 1968). Kota sebagai tempat yang dibentuk tidak hanya oleh bangunan saja namun juga oleh manusia. Kesembilan  karakter kota oleh Kostof, merupakan pengertian yang sangat komprehensif dan menarik yang menjabarkan kedua aspek (bangunan dan manusia). Kesembilan karakter kota tersebut adalah :
                                            i.         Cities are places where a certain energized crowding of people takes place ;
                                          ii.         Cities come in cluster. A town never exists unaccompanied by other towns ;
                                        iii.         Cities are places that have some physical circumscription ;
                                         iv.         Cities are places where there is a specialized differentiation of work ;
                                           v.         Cities are places favored by a source of income ;
                                         vi.         Cities that must really on written record ;
                                       vii.         Cities are places that are intimately engaged with their country side ;
                                     viii.         Cities are places distinguished by some kind of monumental definition ; and
                                         ix.         Finally, cities are made up of building and people .
(Kostof, 1991 : 37-40)
Kesembilan karakter diatas menjelaskan pemahaman kota yang dapat melingkup pada seluruh generasi kejamanan kota-kota didunia. Pemahaman yang komprehensif dari berbagai aspek menjelaskan pengertian peranan manusia dan karyanya dalam ruang yang disebut kota.

2.3.          Faktor Penyebab Terjadinya Urbanisasi

Pada umumnya, masyarakat melakukan urbanisasi karena adanya pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lainsebagaimya. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa berasal dari daerah asal (faktor pendorong) maupun daerah tujuan (faktor penarik).

                        i.          Faktor penarik terjadinya urbanisasi :
§  Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah ;
§  Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap ;
§  Banyaknya lapangan pekerjaan di kota ; dan
§  Pendidikan yang jauh lebih baik dari yang ada di pedesaan.

                 ii.               Faktor pendorong terjadinya urbanisasi :
§  Lahan pertanian yang semakin sempit ;
§  Merasa kurang cocok dengan budaya tempat asalnya ;
§  Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan didesa ;
§  Terbatasnya sarana dan prasarana yang ada didesa ; dan
§  Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
(dalam http://galihwe.blogspot.com)

2.4.          Dampak yang Ditimbulkan oleh Proses Urbanisasi Terhadap Kehidupan di Lingkungan Perkotaan

Akibat dari meningkatnya proses urbanisasi, hal ini menimbulkan dampak-dampak terhadap lingkungan kota, baik dari segi tata kota, masyarakat, maupun keadaan sekitarnya. Dampak urbanisasi terhadap kehidupan di perkotaan adalah :
a.  Munculnya kawasan kumuh (slum area) yang bisa menghambat perkembangan kota dan menurunkan nilai estetika dari kota itu sendiri ;
b.         Menaikkan tingkat polusi udara di daerah perkotaan ;
c.      Tingkat kriminalitas meninggi, dan menghilangkan tingkat kenyamanan    bagi penduduk sekitar ; dan
d.         Angka penggangguran semakin tinggi.              
(Rustiadi dkk, 2009 : 223)

III.             Kesimpulan

Proses urbanisasi yang telah menjadi sebuah proses rutin yang dilakukan tiap masyarakat Indonesia akhir-akhir ini menimbulkan suatu permasalahan yang cukup serius. Urbanisasi yang dilakukan tanpa perencanaan yang sempurna akan terus menimbulkan permasalahan yang berdampak pada pembangunan dan kehidupan di kota itu sendiri. Masalah yang timbul umumnya berasal dari tiap-tiap individu, orang yang melakukan urbanisasi, yang memiliki tujuan awal datang kekota untuk mencari penghidupan yang layak, tetapi karena tidak memiliki skill atau kemampuan yang cukup untuk bersaing, maka orang itu tidak mampu bersaing, dan kemudian menjadi penggangguran dan menimbulkan kemiskinan, dan akan menimbulkan dampak lainnya.
Maka dari itu, proses urbanisasi akan berdampak baik apabila di lakukan dengan sebuah perencanaan yang baik, sehingga dampak-dampak buruk yang dapat menghambat perkembangan dan kehidupan di perkotaan dapat di minimalisir.


Daftar Pustaka

http://galihwe.blogspot.com . 2010 . “Urbanisasi dan Dampak Negatifnya,” dalam Blogspot.com. Diunduh Sabtu, 26 Mei 2012
Rustiadi, Ernan dkk. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta :
Crestpent Press
Soetomo, Sugiono. 2009. Urbanisasi dan Morfologi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Rabu, 19 Oktober 2011

Prospek Kerja Setelah Lulus dari PWK



PROSPEK KERJA SETELAH LEPAS DARI PWK
Head of Regional and National Tourism Departement
            Lulusan Planologi, pekerjaannya identik dengan perencanaan dan pengembangan wilayah di daerah-daerah. Tetapi ada juga lulusan Planologi yang bekerja disektor perbankan dan di sektor pemerintahan dan swasta lainnya.
Saya memilih untuk menjadi seorang “Pemimpin” yang bekerja di bidang pengembangan dan perencanaan wilayah pariwisata. Sektor pariwisata adalah sektor yang menjanjikan bagi saya dan sektor ini tidak akan ada habis-habisnya untuk dibahas dan digali lebih dalam. Selain itu, pariwisata adalah sektor yang paling “menjual” dan menjadi sektor penghasil pajak  yang lumayan besar dari visa dan turis-turis yang berkunjung ke Indonesia.
Wisata yang ada di Indonesia sangat lah beragam, dan untuk menyeimbangkannya dibutuhkan seseorang yang ahli dalam sebuah perencanaan agar wisata ini dapat berkembang dan terus meluas seiring berjalannya waktu.
Seorang pemimpin pengembangan wilayah pariwisata, memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pariwisata di Indonesia dan pengembangan wilayah pariwisata yang nantinya akan meningkatkan minat masyarakat lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia, tidak hanya sekali, bahkan bisa sampai 2, 3 bahkan 5 kali berkunjung atau lebih. 

Poster Tugas Teknologi Informasi, Gabungan Antara Corel Draw dan Photoshop

Fenomena Pembangunan Yang Ada Di Tembalang

Fenomena Pembangunan Yang Ada di Tembalang
Buruknya Kualitas Jalan, di Tengah Pesatnya Pembangunan di Kawasan Tembalang

Tembalang, daerah yang sudah berkembang cukup pesat akhir-akhir ini, sejak dipindahkannya aktivitas perkuliahan mahasiswa program S1 dan D3 Universitas Diponegoro ke daerah itu. Pembangunan terus berjalan. Kos-kosan mahasiswa, swalayan, warung-warung makan, usaha-usaha fotokopi, bahkan perumahan warga sekalipun. Maka, tidak salah, Tembalang merupakan penghasil pajak terbesar dibandingkan daerah-daerah lain yang ada di Semarang. Tetapi, ada satu hal yang menarik perhatian saya, yaitu sarana jalan di Tembalang. Kualitas jalan yang ada di Tembalang ini sangat berbanding terbalik dengan pesatnya pembangunan yang ada.
                Jalan adalah sarana yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum dan dapat digunakan oleh siapapun, tetapi, sarana umum tersebut harus memiliki standar agar pengguna jalan merasa nyaman ketika menggunakan jalan tersebut. Hal ini yang kurang saya dapatkan ketika menggunakan jalan yang ada di seputaran Tembalang. Jalanan yang tidak rata, berlubang, dan jalanan yang kotor akibat tanah/bahan bangunan yang sedang dalam proses.
                Ada beberapa kawasan yang memiliki kualitas jalan yang buruk, seperti jalan utama di kawasan Baskoro. Daerah ini sangat terkenal di kalangan mahasiswa, karena daerah ini menjadi favorit mahasiswa untuk tinggal / kos, karena jarak yang relatif dekat dengan kampus. Tetapi, jalan utama kawasan ini sangat buruk dan tidak nyaman untuk digunakan. Jalanan yang berlubang dan tidak rata di sepanjang jalan itu. Hal ini yang perlu diperhatikan, mengingat pesatnya pembangunan yang ada di kawasan ini. Selain Baskoro, jalan di kawasan Banjarsari tidak “kalah” buruknya. Jalan yang tidak rata mendominasi.
                Ada beberapa sebab yang membuat kualitas jalan menjadi buruk. Salah satunya adalah permukaan tanah yang berbukit, keluar masuk kendaraan proyek pembangunan, dimana beban kendaraan itu sendiri mencapai berton-ton. Selain itu, hal ini bisa juga diakibatkan oleh kurangnya komposisi aspal pada saat jalan-jalan itu di aspal pertama kalinya.
                Jadi, dapat saya simpulkan bahwa jalan merupakan fasilitas umum yang bisa digunakan oleh siapapun. Jalanan yang ada di kawasan Tembalang memilik kualitas yang relatif buruk, berbanding terbalik dengan pesatnya pembangunan. Hendaknya diperhatikan kualitas jalan, demi keamanan dan kenyamanan kita semua sebagai pengguna jalan.